Tanaman obat tradisional dlingo/Acorus calamus sebagai tanaman biopestisida Tanaman Herba,jenis tanaman yang hidup dengan umur tahunan,
tinggi + 75 cm. Basah, pendek, membentuk rimpang, putih kotor. batang Tunggal,
bentuk lanset, ujung runcing, tepi rata, pangkal memeluk batang, panjang ± 60
cm, lebar ± 5 cm, pertulangan sejajar, hijau. Majemuk, bentuk bongkol, ujung
meruncing, panjang 20-25 cm, di ketiak daun, tangkai sari panjang ± 2,75 mm,
kepala sari panjang ± 2,75 mm, kepala sari panjang 0,5 mm, putik 1-1,5 m, kepala
putik meruncing, panjang ± 0,5 mahkota bulat panjang, panjang 1-1,5 mm, puith.
Serarjut. coklat.
- Spesies Acorus calamus
- Nama Inggris Sweet flag, sweet root, calamus
- Nama Indonesia Daringo, dlingo
- Nama Lokal Daringo (Sundanese), dringo (Javanese), jerango (Sumatra)
- Penyebaran di Indonesia didapati tumbuh liar, Habitat Tumbuh di tempat yang lembab seperti di tepi danau dan sungai.
- Perbanyakan atau perkembang biakan, dapat berkembang biak dengan rimpang, dengan mengambil ujung rimpang, daunnya dipangkas, akar yang halus dibuang kemudian ditanam.
Manfaat tumbuhan Tanaman obat dlingo
Rimpang Acorus calamus berkhasiat sebagai obat penenang,
lambung dan obat limpa, di samping itu merupakan bahan baku kosmetika. Rimpang
dan daun acorus calamus mengandung saponin flavonoida, di samping rimpangnya
mengandung minyak atsiri yang berguna sebagai pengusir serangga.
Cara pemanfaatan tanaman obat dlingo sebagai biopestisida:
- Menumbuk daun dan atau umbi lalu direndam dalam air dengan konsentrasi 25 - 50 gram/l selama 24 jam.
- Larutan hasil perendaman ini disaring agar didapat larutan yang siap diaplikasikan.
- Aplikasi dilakukan dengan cara penyemprotan.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar