1. Temulawak (Curcuma xanthorhiza roxb) yang termasuk dalam keluarga Jahe
(zingiberaceae), Temulawak ini sebagai tanaman obat asli Indonesia.
Namun demikian Penyebaran tanaman Temulawak banyak tumbuh di pulau
Jawa, Maluku dan Kalimantan. Karakteristik Temulawak tumbuh sebagai
semak tanpa batang. Mulai dari pangkalnya sudah berupa tangkai daun
yang panjang berdiri tegak. Tinggi tanaman antara 2 m s/d 2,5 m.
Daunnya panjang bundar seperti daun pisang yang mana pelepah daunnya
saling menutup membentuk batang. Tanaman ini dapat tumbuh subur di
dataran rendah dengan ketinggian 750 m diatas permukaan laut, tanaman
ini bisa dipanen setelah 8-12 bulan dengan ciri-ciri daun menguning
seperti mau mati. Umbinya akan tumbuh di pangkal batang berwarna kuning
gelap atau coklat muda dengan diameter panjang 15 cm dan 6 cm, baunya
harum dan sedikit pahit agak pedas. temulawak sudah lama digunakan
secara turun temurun oleh nenek moyang kita untuk mengobati sakit
kuning, diare, maag, perut kembung dan pegal-pegal. Terakhir juga bisa
dimanfaatkan untuk menurunkan lemak darah, mencegah penggumpalan darah
sebagai antioksidan dan memelihara kesehatan dengan meningkatkan daya
kekebalan tubuh. Dengan banyak manfaat yang nyata secara medis tersebut
maka pemerintah mencanangkan "Gerakan Minum Temulawak" sejak 2 tahun
yang lalu.2. KUNYIT
Manfaat
Tanaman Obat Kunyit. Kunyit merupakan tanaman obat berupa semak dan
bersifat tahunan (perenial) yang tersebar di seluruh daerah tropis.
Tanaman kunyit tumbuh subur dan liar disekitar hutan/bekas kebun.
Diperkirakan berasal dari Binar pada ketinggian 1300-1600 m dpl, ada
juga yang mengatakan bahwa kunyit berasal dari India. Di daerah Jawa,
kunyit banyak digunakan sebagai ramuan jamu karena berkhasiat
menyejukkan, membersihkan, mengeringkan, menghilangkan gatal, dan
menyembuhkan kesemutan. Manfaat utama tanaman kunyit, yaitu: sebagai
bahan obat tradisional, bahan baku industri jamu dan kosmetik, bahan
bumbu masak, peternakan dll. Disamping itu rimpang tanaman kunyit itu
juga bermanfaat sebagai anti inflamasi, anti oksidan, anti mikroba,
pencegah kanker, anti tumor, dan menurunkan kadar lemak darah dan
kolesterol, serta sebagai pembersih darah.3. KEJI BELING
Keji
beling atau orang jawa menyebutnya dengan nama "sambang geteh",
sementara di tanah pasundan dikenal dengan sebutan "remek daging",
"reundeu beureum", dan orang ternate menyebutnya dengan nama "lire".
Tumbuhan ini memiliki banyak mineral seperti kalium, kalsium, dan
natrium serta unsure mineral lainnya. Disamping itu juga terdapat asam
silikat, tannin, dan glikosida. Kegunaannya sebagai obat disentri,
diare (mencret) dan obat batu ginjal serta dapat juga sebagai penurun
kolesterol. Daun tanaman ini selain direbus untuk diminum airnya, juga
dapat dimakan sebagai lalapan setiap hari dan dilakukan secara teratur.
Daun keji beling juga kerap digunakan untuk mengatasi tubuh yang gatal
kena ulat atau semut hitam, caranya dengan cara mengoleskan langsung
daun keji beling pada bagian yang gatal tersebut. Untuk mengatasi diare
(mencret), disentri, seluruh bagian dari tanaman ini direbus, selama
lebih kurang setengah jam, kudian airnya diminum. Sama juga prosesnya
untuk mengobati batu ginjal. Daun keji beling juga dapat mengatasi
kencing manis dengan cara dimakan sebagai lalapan secara teratur setiap
hari. Demikian pula untuk mengobai penyakit lever (sakit kuning),
ambien (wasir) dan maag dengan cara dimakan secara teratur.4. SAMBILOTO
Sambiloto
(Andrographis paniculata), adalah sejenis tanaman herba dari famili
Acanthaceae, yang berasal dari India dan Sri Lanka. Sambiloto juga
dapat dijumpai di daerah lainnya, seperti Indonesia, Malaysia,
Thailand, serta beberapa tempat di benua Amerika. Genus Andrographis
memiliki 28 spesies herba, namun hanya sedikit yang berkhasiat medis,
salah satunya adalah Andrographis paniculata (sambiloto). Daun
sambiloto banyak mengandung senyawa Andrographolide, yang merupakan
senyawa lakton diterpenoid bisiklik. Senyawa kimia yang rasanya pahit
ini pertama kali diisolasi oleh Gorter pada tahun1911. Andrographolide
memiliki sifat melindungi hati (hepatoprotektif), dan terbukti mampu
melindungi hati dari efek negatif galaktosamin dan parasetamol. Khasiat
ini berkaitan erat dengan aktifitas enzim-enzim metabolik tertentu.
Sambiloto telah lama dikenal memiliki khasiat medis. Ayurveda adalah
salah satu sistem pengobatan India kuno yang mencantumkan sambiloto
sebagai herba medis, dimana sambiloto disebut dengan nama Kalmegh pada
Ayurveda. Selain berkhasiat melindungi hati, sambiloto juga dapat
menekan pertumbuhan sel kanker. Hal ini disebabkan karena senyawa
aktifnya, yakni Andrographolide, menurunkan ekspresi enzim CDK4 (cyclin
dependent kinase 4).5. HANDEULEUM
HANDEULEUM
(Graptopthyllum pictum [L.] Griff) Khasiat dan cara pengobatan: Wasir:
10 g daun handeuleum segar dicuci bersih lalu direbus dalam 2 gelas
air sampai air rebusan tersisa 1 gelas. Setelah dingin, saring dan
minum air rebusan pagi dan sore masing-masing ½ gelas. Memar: kulit
batang dibersihkan lalu ditumbuk halus kemudian dibalurkan dan dibalut
dengan perban pada daerah yang memar. Ganti 2 kali sehari. Sembelit:
cuci 7 lembar daun lalu rebus dengan 2 gelas air hingga 1 gelas.
Setelah dingin, saring dan minum sekaligus.
Keji
beling atau orang jawa menyebutnya dengan nama "sambang geteh",
sementara di tanah pasundan dikenal dengan sebutan "remek daging",
"reundeu beureum", dan orang ternate menyebutnya dengan nama "lire".
Tumbuhan ini memiliki banyak mineral seperti kalium, kalsium, dan
natrium serta unsure mineral lainnya. Disamping itu juga terdapat asam
silikat, tannin, dan glikosida. Kegunaannya sebagai obat disentri,
diare (mencret) dan obat batu ginjal serta dapat juga sebagai penurun
kolesterol. Daun tanaman ini selain direbus untuk diminum airnya, juga
dapat dimakan sebagai lalapan setiap hari dan dilakukan secara teratur.
Daun keji beling juga kerap digunakan untuk mengatasi tubuh yang gatal
kena ulat atau semut hitam, caranya dengan cara mengoleskan langsung
daun keji beling pada bagian yang gatal tersebut. Untuk mengatasi diare
(mencret), disentri, seluruh bagian dari tanaman ini direbus, selama
lebih kurang setengah jam, kudian airnya diminum. Sama juga prosesnya
untuk mengobati batu ginjal. Daun keji beling juga dapat mengatasi
kencing manis dengan cara dimakan sebagai lalapan secara teratur setiap
hari. Demikian pula untuk mengobai penyakit lever (sakit kuning),
ambien (wasir) dan maag dengan cara dimakan secara teratur.4. SAMBILOTO
Sambiloto
(Andrographis paniculata), adalah sejenis tanaman herba dari famili
Acanthaceae, yang berasal dari India dan Sri Lanka. Sambiloto juga
dapat dijumpai di daerah lainnya, seperti Indonesia, Malaysia,
Thailand, serta beberapa tempat di benua Amerika. Genus Andrographis
memiliki 28 spesies herba, namun hanya sedikit yang berkhasiat medis,
salah satunya adalah Andrographis paniculata (sambiloto). Daun
sambiloto banyak mengandung senyawa Andrographolide, yang merupakan
senyawa lakton diterpenoid bisiklik. Senyawa kimia yang rasanya pahit
ini pertama kali diisolasi oleh Gorter pada tahun1911. Andrographolide
memiliki sifat melindungi hati (hepatoprotektif), dan terbukti mampu
melindungi hati dari efek negatif galaktosamin dan parasetamol. Khasiat
ini berkaitan erat dengan aktifitas enzim-enzim metabolik tertentu.
Sambiloto telah lama dikenal memiliki khasiat medis. Ayurveda adalah
salah satu sistem pengobatan India kuno yang mencantumkan sambiloto
sebagai herba medis, dimana sambiloto disebut dengan nama Kalmegh pada
Ayurveda. Selain berkhasiat melindungi hati, sambiloto juga dapat
menekan pertumbuhan sel kanker. Hal ini disebabkan karena senyawa
aktifnya, yakni Andrographolide, menurunkan ekspresi enzim CDK4 (cyclin
dependent kinase 4).5. HANDEULEUM
HANDEULEUM
(Graptopthyllum pictum [L.] Griff) Khasiat dan cara pengobatan: Wasir:
10 g daun handeuleum segar dicuci bersih lalu direbus dalam 2 gelas
air sampai air rebusan tersisa 1 gelas. Setelah dingin, saring dan
minum air rebusan pagi dan sore masing-masing ½ gelas. Memar: kulit
batang dibersihkan lalu ditumbuk halus kemudian dibalurkan dan dibalut
dengan perban pada daerah yang memar. Ganti 2 kali sehari. Sembelit:
cuci 7 lembar daun lalu rebus dengan 2 gelas air hingga 1 gelas.
Setelah dingin, saring dan minum sekaligus.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar