Sudah
sejak jaman nenek moyang kita dahulu tanaman rimpang yang dikenal sebagai
empon-empon (Jawa) atau rempah-rempah alias si penyedap masakan, dapat
digunakan sebagai ramuan tanaman obat tradisional atau jamu. Pemakaian obat tradisional yang berasal dari
tanaman rimpang ini tidak hanya digunakan bagi mereka yang tinggal dipedesaan,
namun sekarang ini sudah mulai diminati oleh masyarakat kota. Terbukti dengan
banyaknya masyarakat perkotaan yang mengkonsumsi obat tradisional dalam bentuk jamu instan mulai dari jahe,
kencur, temulawak dan lain-lain dari berbagai jenis rimpang. Sekalipun mereka tahu bahwa penggunaan obat
tradisional, jangka penyembuhannya relatif lambat, namun pasti dan tidak
merusak atau tidak berefek samping secara drastis.
Sepuluh jenis tanaman rimpang berhkasiat obat
yang sering digunakan sebagai berikut :
1. Jahe (Zingiber officinale)
Jahe yang
dikenal dibeberapa daerah dengan nama jae (jawa), jahe (Sunda), Jhai (Madura),
jahi (Lampung), bahing (Batak karo), pase (Bugis) dan melito (Gorontalo). Selain beragamnya sebutan atau nama jahe
diberbagai daerah, juga beberapa jenis
jahe yang dikenal di Indonesia yaitu jahe emprit, jahe gajah dan jahe merah. Kandungan bahan aktif jahe antara lain :
minyak astiri 2 – 3%, zingberin, kamfena, borneol, sineol, zingeberal,
geranipl, gingerin, gingerol.
Umbi jahe
mengandung senyawa oleoresin yang lebih dikenal sebagai gingerol yang bersifat
sebagai antioksidan. Sifat inilah yang membuat jahe disebut-sebut berguna
sebagai komponen bioaktif antipenuaan. Komponen bioaktif jahe dapat berfungsi
melindungi lemak/membran dari oksidasi, menghambat oksidasi kolesterol, dan
meningkatkan kekebalan tubuh. Berbagai khasiat jahe yang secara tradisional
sudah dikenal luas adalah seperti berikut ini : Obat batuk, influenza, demam,
menambah nafsu makan, memperkuat lambung, obat eksim, rematik, syaraf muka,
lecet, luka karena tikaman benda tajam, terkena duri, jatuh, gigitan ular ,
menyembuhkan sesak dada dan memperbaiki pencernan.
Contoh : untuk
ramuan obat Masuk angin ambil jahe yang
tua sebesar ibu jari, cuci bersih dan memarkan lalu direbus dengan air dua
gelas, tambahkan gula aren secukupnya, kemudian didihkan lebih kurang 1/4 jam.
Angkat dan minum hangat-hangat. an ini pada anggota tubuh yang terkilir.
Lakukan dua kali sehari.
2. Kunyit (Curcuma domestica Val.)
Kunyit dikenal
dengan nama daerah kunyit (malayu), hunik (Batak), kunyir (Sunda), kunir (Jawa)
dan Temu koneng (Madura). Banyak
kandungan bahan aktif yang terdapat dalam kunyit antara lain : Curcumin, minyak
astiri, phellan-drene, sabinene, cineol, borneol, zingeberenne, turmeron,
camphene, camphor, caprillic acid, methoxinnamic acid, dan zat warna alkaloid
cur-cumid. Khasiat dari bahan aktif yang terdapat dalam kunyit
tersebut antara lain : Membersihkan, mempengaruhi bagian perut, melepaskan kelebihan gas di usus, menghentikasn
pendarahan, mencegah pengentalan darah, anti gatal, anti kejang, menyembuhkan
hidung yang tersumbat, radang amandel, radang rahim,.anemia, tekanan darah
tinggi, rematik, disentri dan cacar.
3. Kencur (Kaempferia galanga L.)
Kencur adalah
istilah Jawa, sedangkan nama daerah lain Ceuko (Aceh), Keciwer (Batak), Cakue
(Padang, Cikur (Sunda), Cekuh (Bali) dan Asauli (Ambon). Dia termasuk kerabat
jahe-jahean (gamilia Zingiberaceae), jadi masih saudaranya kunir, jahe, kunci,
dan sebagainya.
Kandungan bahan
aktif yang terdapat di dalam rimpang kencur adalah: pati (4,14%), mineral (13,73%), minyak astiri
(0,02%) berupa sineol, asam metal kanil, penta dekaan, asam cinnamic, ethyl
aster, asam sinamic, borneol, kamphene, asam anisic dan alkaloid.
Dengan kandungan bahan aktif
tersebut maka banyak khasiatnya sebagai obat antara lain :Batuk, kembung, mual
masuk angin, masalah pencernaan, anti implamasi, antiseptik, antipasmodik,
mengobati sakit gigi, mengeluarkan dahak, tetanus, keracunan tempe bongkrek,
jamur, sakit kepala, bisul, nyeri gigi dan menambah daya tahan tubuh.
4. Laos/Lengkuas (Languas galanga stuntz.)
Laos atau
lengkuas, dikenal dengan nama daerah Langkueneh (Aceh), Langkuweh (Padang),
Laja (Sunda), Laos (Jawa, Bali), dan Lingkawas (Manado).
Kandungan bahan
aktif yang terdapat pada lengkuas antara lain : Minyak astiri, minyak alpinen,
methyl cinnamate, kamfer, eugenol (pemberi cita rasa pedas).
Manfaat laos
selain sebagai penyedap masakan, banyak khasiat yang digunakan sebagai obat
antara lain : Anti bakteri sebagai obat penyakit kulit seperti kodis koreng dan
borok, obat gosok penghangat badan, pelancar kemih, penguat empedu, obat tetes
telinga, memperbaiki pencernaan, mengeluarkan lendir dari saluran napas, sakit
kepala, nyeri dada, meningkatkan nafsu makan, meredakan kolik atau perut mulas,
diari dan obat anti mual.
5. Lempuyang (Zingiber zerumbert)
Lempuyang
dikenal dikenal dengan nama daerah Lempuyang gajah (jawa dan Lempoyang paek
(Madura).
Kandungan bahan
aktif yang terdapat pada lempuyang antara lain : Minyak astiri (terdiri dari
zerumbon, pinen, alfa kariofilen, kamfen, sineol dan limonen). Flavonoid dan
saponin. Khasiat dari
bahan aktif yang terdapat dalam lempuyang tersebut antara lain :
Zerumbon adalah senyawa yang berkhasiat sebagai anti kejang, dapat digunakan
juga sebagai obat bisul, kaki bengkak, peluruh angin, peluruh batu ginjal dan
empedu, kencing batu, diare berlendir dan menambah nafsu makan.
6.
Temulawak (Curcuma xanthorrhiza roxb )
Temulawak
termasuk dalam keluarga Jahe (zingiberaceae),
Temulawak ini sebagai tanaman obat asli Indonesia, dengan berbagai nama daerah
yaitu : Temulawak (Jawa), Koneng gede (Sunda) dan Temulabak (Madura).
Temulawak sudah
lama digunakan secara turun temurun oleh nenek moyang kita untuk mengobati
sakit kuning, diare, maag, perut kembung dan pegal-pegal. Terakhir juga bisa
dimanfaatkan untuk menurunkan lemak darah, mencegah penggumpalan darah sebagai
antioksidan dan memelihara kesehatan dengan meningkatkan daya kekebalan tubuh.
Khasiat lainya
yaitu : untuk mengobati limpa, ginjal, pinggang, asma, sakit kepala, masuk
angin maag, produksi ASI, memperbaiki nafsu makan, sembelit, sariawan dan
jerawat.
7.Temuireng (Curcuma aeroginosa Roxb.)
Temuireng masih
dalam keluarga zingiberaceae, dikenal
dengan nama daerah temu erang (Melayu), koneng hideung (Sunda), temu ireng
(Jawa), temo ereng (Madura), temu ireng (Bali). Kandungan bahan aktif yang
terdapat dalm temuireng antara lain minyak airis, tanin, kurkumol, kurdion,
kurkumalakton, germakron, kurkumin, zat pati, damar, dan zat warna biru.
Khasiat yang
terdapat dalam temuireng antara lain yaitu : untuk meningkatkna nafsu makan, melancarkan
keluarnya darah kotor setelah melahirkan, mengobati penyakit kulit, memperbaiki
pencernaan, sariawan batuk, sesak napas, cacingan, dan menstimulasi kerja
lambung.
8. Temukunci
(Boesenbergia pandurata Roxb.)
Temukunci
dikenal dengan nama daerah Tamu kunci (Minangkabau), temu kunci (Melayu), kunci
(Jawa), tmeu kunci (Sunda),dumu kunci (NTT), tumbu kunci (Ambon), tamputi
(Ternate). Kandungan bahan aktif yang terdapat dalam temukunci adalah minyak
atsiri (yang terdiri dari kamfer, sineol, metil sinamat, dan hidromirsen),
damar, pati, saponin, flavonoid pinostrolerin, dan alipinetin.
Adapun khasiat
dari tanaman temukunci sebagai obat antara lain: obat, masuk angin, perut
kembung, sukar buang air kecil, gatal-gatal, keputihan, panas dalam,
tuberculosis, obat kanker, asma,radang amandel, penyakit kuning, radang usus
buntu, radang rahim,sembelit,nyeri perut,trakoma, borok gatal, gigi,demam
nifas,dan disentri.
9. Temugiring (Curcuma heyneana Val.)
Temugiring
termasuk tanaman rimpang yang dikenal di Jawa dengan nama daerah temugiring
atau temureng. Kandungan bahan aktif yang terdapat dalam temugiring anatara
lain: minyak asiri,amilum, damar, flavonoida, tanin, zat pahit dan senyawa
kurkumin yang dapat memberi warna kuning.
Khasiat sebagai obat
antara lain adalah untuk obat penenang, peluruh cacing, kulit terkelupas,
mendinginkan badan, membersihkan darah, disentri, penyakit kulit, bau badan,
dan bahan kosmetik
10. Temu Mangga (Curcuma Mangga Val.)
Temu mangga
masih termasuk satu famili dengan jahe (Zingiberaceae). Nama daerah dari temu mangga adalah kunir putih, temu bayangan,
temu putih, temu poh (Jawa), koneng joho, koneng lalap, koneng pare( Sunda),
temu pao (Madura). Temu mangga memiliki bahan aktif antara lain: minyak asiri,
amilum, tanin, gula dan damar.
Khasiat temu
mangga adalah sebagai pencahar, menyempitkan vagina, pelangsing tubuh, penambah
nafsu makan, penguat syahwat, penangkal racun, penurun panas, bronchitis, asma,
sakit pinggang, penguat lambung.
(Ags.
sumber: Katalog Tanaman Obat. Direktorat Jenderal Produksi Hortikultura
dan Aneka Tanaman , 2000)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar