Sampai saat ini senyawa kimia yang terkandung di dalam sari Buah Merah masih tidak seragam, terutama tokoferol dan betakarotennya. Beberapa sampel sari Buah merah yang diteliti menunjukkan kadar kandungan tokoferol dan betakaroten yang berbeda-beda.
Jumlah kandungan dua senyawa ini dipengaruhi oleh tempat tumbuh
tanaman dan proses pembuatannya. Tokoferol dan betakaroten yang tinggi
diperoleh dari buah yang berasal dari tanaman dataran tinggi dan melalui
proses pemasakan yang benar.
Proses pemasakan dengan pemanasan tinggi dan waktu lama akan menurunkan dua kandungan tersebut. Kandungan senyawa kimia ini juga dipengaruhi oleh jenis buah merah tersebut. Di pedalaman Papua sendiri bisa ditemukan paling sedikit 14 jenis atau varietas tanaman Buah Merah.
Sampel sari Buah Merah yang berhasil diteliti oleh Fakultas Pangan dan Gizi Institut Pertanian Bogor (IPB) menunjukkan kandungan senyawa kimia seperti yang tertera di Tabel berikut ini.
Sementara itu, penelitian I Made Budi terhadap Buah Merah yang dimuat
di buku Buah Merah (Penebar Swadaya, 2004) menunjukkan hasil seperti di
tabel berikut ini.
Tokoferol, alfatokoferol, dan betakaroten yang terkandung dalam Buah
Merah dalam proses penyembuhan penyakit berfungsi sebagai antioksidan
yang mampu menangkal radikal bebas.
Ketiga senyawa inilah yang membantu proses penyembuhan penyakit kanker, tumor, dan HIV/AIDS. Senyawa antioksidan ini bekerja menekan dan membunuh sel-sel kanker yang berbahaya.
Tokoferol yang ada di dalam Buah Merah tersebut adalah vitamin E alami yang bisa mengencerkan darah. Hal ini baik untuk penderita stroke. Salah satu pemicu stroke adalah tekanan darah tinggi dan penyumbatan atau penggumpalan darah di pembuluh darah.
Jika tekanan darah meningkat dan terjadi penggumpalan atau penyumbatan di dalam pembuluh darah, pembuluh darah bisa pecah. Pecahnya pembuluh darah ini dinamakan stroke.
Tokoferol tersebut akan membantu mengencerkan darah, mencegah penggumpalan darah, dan memperbaiki sistem kerja jantung, atau menurunkan tekanan darah.
Sementara itu, betakaroten di dalam tubuh akan diubah menjadi vitamin A yang tidak bisa diproduksi oleh tubuh manusia. Vitamin A inilah yang berfungsi membantu menyembuhkan penyakit yang berhubungan dengan mata.
Senyawa asam lemak tak jenuh, seperti omega 9, omega 6, dan omega 3 berperan membantu sistem kerja otak. Selain itu, senyawa ini di dalam tubuh juga bisa bekerja sebagai antioksidan.
Kalsium dan besi yang ada di dalam buah merah sangat tinggi dan bisa membantu mencegah dan mengobati osteoporosis. Sementara itu, senyawa lainnya, seperti vitamin C dan B hanya sedikit.
(Sumber: Buku Keajaiban Buah Merah Kesaksian Dari Mereka yang Tersembuhkan, Penulis Bernard T. Wahyu Wiryanta)
Proses pemasakan dengan pemanasan tinggi dan waktu lama akan menurunkan dua kandungan tersebut. Kandungan senyawa kimia ini juga dipengaruhi oleh jenis buah merah tersebut. Di pedalaman Papua sendiri bisa ditemukan paling sedikit 14 jenis atau varietas tanaman Buah Merah.
Sampel sari Buah Merah yang berhasil diteliti oleh Fakultas Pangan dan Gizi Institut Pertanian Bogor (IPB) menunjukkan kandungan senyawa kimia seperti yang tertera di Tabel berikut ini.
Kandungan Senyawa Kimia Buah Merah
No. |
Bahan Kimia | Kandungan |
1. | Tokoferol | 511 ppm |
2. | Alfatokoferol | 351 ppm |
3. | Betakaroten | 59,7 ppm |
4. | Protein | 0,27% |
5. | Kalsium | 9,730 mg |
6. | Besi | 17,885mg |
7. | Fosfor | 0,774% |
8. | Vitamin C | 0,088 ug/g |
9. | Asam Palmitoleat | 1091 mg |
10. | Asam oleat | 66057 mg |
11. | Asam linoleat | 5532 mg |
12. | Asam alfa linolenat | 589 mg |
No. |
Bahan Kimia | Kandungan |
1. | Tokoferol | 511 ppm |
2. | Alfatokoferol | 351 ppm |
3. | Betakaroten | 59,7 ppm |
4. | Protein | 0,27% |
5. | Kalsium | 9,730 mg |
6. | Besi | 17,885mg |
7. | Fosfor | 0,774% |
8. | Vitamin C | 0,088 ug/g |
9. | Asam Palmitoleat | 1091 mg |
10. | Asam oleat | 66057 mg |
11. | Asam linoleat | 5532 mg |
12. | Asam alfa linolenat | 589 mg |
Kandungan Nutrisi per 100 Gram Buah Merah
No. | Bahan Kimia | Kandungan |
1. | Energi | 396 kal |
2. | Protein | 3.300 mg |
3. | Lemak | 28.100 mg |
4. | Serat | 20.900 mg |
5. | Kalsium | 54.000 mg |
6. | Fosfor | 30mg |
7. | Besi | 2,44 mg |
8. | Vitamin B1 | 0,90 mg |
9. | Vitamin C | 25,70 mg |
10 | Niasin | 1,8 mg |
11. | Air | 34,90 mg |
Ketiga senyawa inilah yang membantu proses penyembuhan penyakit kanker, tumor, dan HIV/AIDS. Senyawa antioksidan ini bekerja menekan dan membunuh sel-sel kanker yang berbahaya.
Tokoferol yang ada di dalam Buah Merah tersebut adalah vitamin E alami yang bisa mengencerkan darah. Hal ini baik untuk penderita stroke. Salah satu pemicu stroke adalah tekanan darah tinggi dan penyumbatan atau penggumpalan darah di pembuluh darah.
Jika tekanan darah meningkat dan terjadi penggumpalan atau penyumbatan di dalam pembuluh darah, pembuluh darah bisa pecah. Pecahnya pembuluh darah ini dinamakan stroke.
Tokoferol tersebut akan membantu mengencerkan darah, mencegah penggumpalan darah, dan memperbaiki sistem kerja jantung, atau menurunkan tekanan darah.
Sementara itu, betakaroten di dalam tubuh akan diubah menjadi vitamin A yang tidak bisa diproduksi oleh tubuh manusia. Vitamin A inilah yang berfungsi membantu menyembuhkan penyakit yang berhubungan dengan mata.
Senyawa asam lemak tak jenuh, seperti omega 9, omega 6, dan omega 3 berperan membantu sistem kerja otak. Selain itu, senyawa ini di dalam tubuh juga bisa bekerja sebagai antioksidan.
Kalsium dan besi yang ada di dalam buah merah sangat tinggi dan bisa membantu mencegah dan mengobati osteoporosis. Sementara itu, senyawa lainnya, seperti vitamin C dan B hanya sedikit.
(Sumber: Buku Keajaiban Buah Merah Kesaksian Dari Mereka yang Tersembuhkan, Penulis Bernard T. Wahyu Wiryanta)
hmm jadi itu kandungan Buah Merah
BalasHapus